Rabu, 10 Februari 2010

Kita Milik Allah SWT

Kita Milik Allah SWT
EMBUN TAUSHIYAH


Maha Suci Allah dimana terlekat pada namanya sifat kasih dan sayang yang selalu tercurah pada tiap tiap makhluknya baik yang besar ataupun yang kecil, yang berjalan..,berenang maupun beterbangan..,semuanya dalam jaminannya..,dalam tatapannya.., dan dalam pemeliharaannya..hingga Allahpun menguasai tiap2 bisikan hati walau itu terulas oleh jiwa yg bergerak diatas dan didalam bumi ataupun yg melesat bagaikan kilat diangkasa nan luas


Ikhwah Fillah kalau kita mencoba terus untuk merenungkan tentang Allah SWT, maka takkan pernah kelu lisan ini terucap..,takkan pernah jengah jiwa ini karena bosan..dan takkan pernah usang untuk melagamkan bait-bait asma'ul husna -nya yg menghujam. Sungguh hal ini berarti bahwa kita milik Allah.., Allahlah yg mengusai jiwa-jiwa kita..,Allahlah yg berkuasa pada tiap denyut nadi dan aliran darah kita..,dan Allahlah yg menggenggam ruh-ruh kita. Semua hal ini sudah kita sadari..dan pahami..,namun terkadang kita lupa..,terlampau sombong sampai-sampai perjalanan hari kita terus membentuk bongkahan pengkhianatan kepada Allah tanpa tersadar , Padahal tidak akan masuk surga ,orang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong walau sebesar dzarrah, Rasulullah sendiripun Sang Kekasih Allah yg terjamin kemuliaannya, masih saja tersungkur sujud. dan malu tertanda akan syukur yg dipersembahkan seorang hamba yg tak berdaya. Lalu bagaimana dengan kita..?..dengan diri ini yg terkadang menempatkanAllah pada the second choice..,dan ,menempatkan makhluk pada tempat yg utama, entah itu siang atau malam..,hujan atau panas..jauh atau dekat..,semuanya sibuk oleh makhluk yg tak pernah memberikan kepuasaan yg hakiki. WahaiĆ¢€¦Allah, walau hamba selalu menempatkan mu pada entah urutan ke berapa dalam hidup ini , namun kasih sayangmu..,cintamu..serta rindumu tiada pernah berpaling sedikitpun jua.

Akhi memang terlampau mudah untuk diucap atau di tulis mengenai cinta kepada Allah..,mengenai segala buncahan rindunya yg merenda hati sebagaimana tulisan ini, namun kenyataannya masih saja diri ini terkadang ingkar kepadanya..,ibarat sebuah janji manis bagaikan madu..,rangkaian bunga mimpi yang takberwujud..semuanya hanya semu.., dan semuanya hanya topeng yg menghias diri agar terlihat, terucap, terbaca indah,..dan indah.Astaghfirullah yaa gusti, atas kelalaian diri ini.

Akhi ada beberapa syair indah yg dibuat oleh Ibnu Atha'illah yg tertulis : Jika engkau menghendaki datangnya karunia Allah kepadamu, maka bersungguh-sungguh lah dalam membuktikan kehambaanmu..,sadarilah akan sifat-sifatmu niscaya Allah akan membantumu dengan sifat-sifatnya, sadarilah kehinaanmu niscaya Allah akan membantumu dengan kekuasaanya.. dan ,akuilah kelemahanmu niscaya Allah akan membantumu dengan keagungan dan kekuatannya. Allaahu Akbar..!

Oleh karena itu akhi dan diri ini, mari..marilah kita suburkan dan kita tumbuhkan sebuah pohon tauhiid yg tertanam , mengakar kuat dalam hati ini dimana kelak akan memperkokoh. dan.mewujud hingga menghasilkan bebuahan nan ranum yg setiap saat atau kelak dapat disantap baik oleh diri ini maupun oleh orang lain,hal ini bisa diwujudkan dengan amal sholeh yg baik dan penuh ketulusan. Walaupun baru sebatas dedaunan yg menghijau biarkanlah hingga rindangnya dapat menyejukkan mata yg lelah dan menjadi sandaran nyaman bagi yg menghampirinya, hal ini bisa diartikan dengan sebuah pribadi yg mengesankan yg selalu menjadi labuhan pada tiap-tiap hati yg dijumpainya. Atau menjadikan dahannya sebagai alat untuk menyapa alam, baik dengan kekokohannya untuk selalu membela saudaranya atau dengan kelenturannya untuk meraih tiap-tiap hati hingga menjuntai jauh kesegala arah..menebar kasih dan sayang sebagaimana terbawa oleh sifat dari Sang Pengasih, Illaahi Rabbi.

Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang dilangit dan apa yang dibumi, dan Baginya pula Segala Puji di Akhirat. Dan Dialah yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui [ Qs. 34 : 01 ].

Wallahu'alam bishawab

Wassalamu'alaikum wr wb.

Tidak ada komentar: