Selasa, 16 Februari 2010

Dirumahku Ada Surga

Dirumahku Ada Surga

Oleh: M. Anis Matta

Taman punya kita berdua

Tak lebar luas, kecil saja

Satu tak kehilangan lain didalamnya

Bagi kau dan aku cukuplah



Itu penggalan puisi Chairil Anwar, 1943, tentang rumahnya yang disebut taman. Taman hati. Taman hidup. Sempit ruangnya. Tapi cinta membuatnya jadi terasa cukup lapang dalam dada. Cinta membuatnya nyaman dihuni:


Kecil, penuh surya taman kita

Tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia


Kenyamanan. Itu rahasia jiwa yang diciptakan cinta: maka kita mampu bertahan memikul beban hidup, melintasi aral kehidupan, melampaui gelombang peristiwa, sambil tetap merasa aman dan teduh. Cinta menciptakan kenyamanan yang bekerja menyerap semua emosi negatif masuk kedalam serat-serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan. Luka-luka emosi yang kita alami disepanjang jalan kehidupan ini hanya mungkin dirawat disana: dalam rumah cinta.

Dalam rumah cinta itu kita menemukan system perlindungan emosi yang ampuh. Mary Carolyn Davies mengungkapkannya dengan manis:


Ada sebuah tembok yang kuat

Disekelilingku yang melindungiku

Dibangun dari kata-kata yang kau ucapkan padaku


Jiwa yang terlindungi akan cepat bertumbuh dan berbuah. Sederhana saja. Karena hakikat cinta selamanya hanya satu: memberi. Memberi semua kebaikan yang tersimpan dalam jiwa. Melalui tatapan mata, kata atau tindakan. Jika kita terus menerus memberi maka kita akan terus menerus menerima. Pemberian jiwa itu memberikan kekuatan kebajikan yang sering tertidur dalam jiwa manusia. Seperti pohon: pada mulanya ia menyerap matahari dan air, untuk kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada didalam dirinya: buahnya, keindahannya.

Dalam rumah yang penuh cinta itu kita menemukan rasa aman, kenyamanan dan kekuatan untuk terus bertumbuh. Itu sebabnya rumah yang begitu menghadirkan surga dalam kehidupan kita. Rumah itu pasti utuh. Dan abadi. Adakah doa cinta yang lebih agung daripada apa yang diajarkan sang Rasul kepada kita di malam pertama saat kita meletakkan dasar dari hubungan jiwa yang abadi? Letakkan tangan kananmu diatas ubun-ubun istrimu, lalu ucapkan do’a ini dengan lembut:


Ya Allah, aku mohon pada-Mu kebaikan perempuan ini

Dan semua kebaikan yang tercipta bersama penciptaannya.

Tidak ada komentar: